Pada bagian ini saya akan memberikan sedikit tips dalam memilih bahasa yang akan kamu pelajari. Tips ini sebenarnya saya gabung-gabungkan dari pengalaman pribadi belajar bahasa asing baik otodidak maupun melalui native speaker langsung. Let's jump!
1. Pilih bahasa asing yang digunakan setidaknya oleh dua negara
Sebagai contekan, ada beberapa bahasa yang biasanya digunakan oleh lebih dari satu negara di dunia. Bahkan bahasa ini pun sebenarnya merupakan bahasa kedua yang direkomendasikan untuk dipelajari selain bahasa Inggris. Berikut bahasa kedua yang menurut saya baik untuk mulai dipelajari.
French, bahasa yang kata orang, sekali lagi kata orang, paling romantis di dunia ini dipakai di beberapa negara di Eropa selain Perancis. Contohnya, Belgia, Luksemburg, dan Swiss (di beberapa bagian region), negara di Afrika, Maroko, bahkan beberapa tempat di Kanada.
Spanish, selain di Spanyol sendiri, bahasa ini juga digunakan di Amerika Latin. Bahkan sudah banyak universitas di Amerika yang memberikan persyaratan kepada calon mahasiswa baru harus memiliki sertifikat keahlian bahasa Spanyol (DELE).
German, bahasa ini dipakai juga di Austria, Swiss, serta beberapa kawasan di Luksemburg dan Belgia.
Arabic, negara-negara yang tergabung di UAE (United Arab Emirates) berbicara dengan bahasa ini. Selain itu juga, Maroko dan beberapa negara di Afrika memakai bahasa Arab sebagai bahasa utama mereka.
Mandarin Chinese, bahasa Mandarin memang cukup populer dan digunakan oleh lebih 960juta orang di dunia. Bukan hanya di China sendiri, tapi juga di Taiwan, Hongkong, Macau, dan Shenzhen.
2. Pilih bahasa yang cara pengucapannya mirip dengan lafal bahasa Indonesia
Tips ini sebenarnya yang membuat saya sangat selektif dalam memilih bahasa apa yang akan saya pelajari. Kalau ditanya, bahasa apa yang tidak mau saya pelajari, jawabannya adalah Perancis! Sumpah, saya merasa harus berpikir dua kali untuk belajar bahasa ini. Apa yang ditulis dan diucapkan, nyaris 80% berbeda! Ini beberapa bahasa yang cukup dikenal dengan lafal pengucapan yang tidak terlalu susah.
Italiano, keputusan saya belajar bahasa ini gara-gara pelafalan kata-katanya miriiiippp banget sama bahasa Indonesia. Paling ya beda 10-20%. Tapi tidak terlalu banyak perbedaan yang berarti dari segi pengucapan.
Spanish, antara bahasa Spanyol dan Italia sebenarnya tidak terlalu berbeda. Seorang kenalan dari Spanyol pernah mengatakan, kalau kamu sudah bisa bahasa Italia, tidak akan terlalu susah mempelajari bahasa Spanyol. Bahkan dari segi grammar pun, bahasa Spanyol dibawah bahasa Italia (alias lebih gampang).
Dutch, ada beberapa alfabet yang sedikit berbeda dari bahasa kita. Walaupun bahasa yang ditulis sedikit berbeda dari pengucapan, tapi biasanya kita sudah bisa menebak apa pelafalan dari kata tersebut. Bahasa Belanda sendiri juga sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan pelafalan bahasa Inggris. Kombinasi saja sih.
Finnish, yang ini memang agak langka dan hanya dipakai di Finlandia. Tapi beberapa hari ke belakang saya sempat penasaran dengan bahasa ini sampai akhirnya searching di YouTube. Huhu. Bahasanya susah gampang, tapi pertimbangannya cuma satu, yang ditulis itulah yang diucapkan!
Turkish, kalau ngomongin Turki kok saya langsung inget cowok-cowok perpaduan muka Arab dan Eropa yang ganteng-ganteng ya? Hihi.. Bahasa ini juga tidak terlalu susah untuk diucapkan. Hampir sama seperti bahasa Belanda, mungkin sedikit berbeda, tapi tidak terlalu menyusahkan.
3. Pilih bahasa berdasarkan tulisannya
Yang terakhir ini menurut saya sangat subjektif sekali. Saya sendiri sebenarnya malas mempelajari bahasa asing yang memiliki tulisan lain di luar tulisan latin. Saya jadi mesti harus belajar tiga kali untuk memahaminya. Pertama, belajar bahasanya dulu. Yang kedua, belajar tulisannya. Dan yang ketiga, saya mesti paham apa yang ditulis, apa bacaannya, lalu kemudian apa artinya. Deuuhh...panjang! Itulah hal yang akhirnya membuat saya menyerah belajar bahasa Thai.
Tapi kalau kamu tekun dan bisa menguasai bahasa dengan tulisannya, jujur saya salut! Artinya kamu bisa dapat poin plus dong dari bahasa yang sedang kamu pelajari. Tentunya bisa lebih enak mencurahkan isi hati, karena tidak ada orang yang mengerti.
Mandarin Chinese, tidak ada salahnya kamu mempelajari bahasa ini beserta tulisannya. Bahasa Mandarin mulai menjadi bahasa internasional bahkan diterima di beberapa badan/perusahaan asing ternama di dunia.
Arabic, tidak rugi juga belajar bahasa ini. Selain bisa mengerti
sedikit bahasa Al-Qur'an, saat di Tanah Suci biasanya kita tidak akan kesulitan
menawar barang (lho..lho.. kok ujung-ujungnya belanja??). Saya sendiri
tiga tahun mempelajari bahasa Arab di sekolah. Tapi dasar memang dodol
dan malas ribet, akhirnya sampai sekarang tidak mengerti arti tulisan
Arab sama sekali. Saya bisa baca, tapi tidak mengerti artinya.
Japanese, orang Eropa punya minat tinggi terhadap kebudayaan di Asia. Salah satunya adalah Jepang. Ingat cerita Nobita di film Doraemon yang nyasar tidak bisa pulang gara-gara tidak bisa baca huruf kanji?
Korean, yang ini lagi musim! Banyak gadis-gadis di luar sana lagi serius mendalami bahasa Korea dan tulisannya biar bisa ngerti postingan yang ada di website Korea. Tidak ada salahnya juga sih belajar bahasa ini. Dulu saya sempat iseng-iseng belajar dan menurut saya tingkat kesulitannya dibanding bahasa Jepang lebih kecil.
Greek, ada yang tertarik belajar bahasa dewa-dewi ini?
*tip lagi: walaupun bahasa asing di atas menggoda untuk
dipelajari, saran saya mantapkanlah dulu bahasa Inggris setidaknya di
level Intermediate. Karena menurut saya, porsi untuk belajar bahasa
Inggris tetap harus dilebihkan untuk keperluan globalisasi.
Sekian tips belajar bahasa asing dari saya. Semoga bisa membuka pikiran dan membantu kira-kira bahasa mana yang ingin dipelajari. Habis dari sini, cepat-cepat daftar ke tempat kursus atau belajar lewat YouTube dan buku ya.
sangat membantu...
BalasHapusthanks