Setelah menghabiskan waktu seharian penuh bergumul dengan turis di area Old Town, akhirnya saya sepakat untuk selesai berpadat-padat ria di pusat kota di hari kedua. Teman Belgia saya, Mittchie, yang juga ikut travelling kali ini, juga sepakat mengikuti kemana arah langkah kaki saya saja.
Meskipun kebanyakan turis mendatangi Warsawa untuk menelusuri jejak perang dunia, saya dan Mittchie sepertinya tidak terlalu tertarik. Kami pun mencoret habis-habisan daftar museum sejarah saat berada di Warsawa. Saya termasuk yang super lelet bangun menikmati keindahan kota, lebih sering berleye-leye di kafe, dan terlalu santai berjalan-jalan menikmati setiap detail yang menarik perhatian.
Boleh jadi saya datang ke area pusat kota, mencicipi makanan khas lokal di restoran yang penuh turis, tapi tidak selamanya saya harus berpegang teguh dengan apa yang tercantum di Trip Advisor. Kecuali saya memang datang ke Polandia untuk belajar sejarah, then the case could be different.
Kalau kalian juga slow traveller seperti saya hingga terlalu sering melewatkan banyak museum penting, cobalah untuk melewatkan tourist traps dan berlabuh di tempat dimana orang lokal berkumpul. Trust me, there's no sin to skip the tourist traps and pretend to be like a local!
Sarapan di bawah pepayungan @ F30
Melewatkan sarapan di sekitar area hostel, saya mengajak Mittchie keluar dari Old Town menuju area lain di Saska Kępa. Benar saja, daerahnya sungguh berbeda dari Old Town yang penuh turis. Kafe yang kami tuju, F30, hanya berjarak beberapa meter dengan berjalan kaki dari stasiun tram terdekat.
Saya begitu girang ketika melihat payung-payung yang meneduhi meja dan kursi di luar kafe. Gara-gara payung berwarna-warni ini, F30 adalah tempat yang paling mudah dikenali dan berwarna di Saska Kępa.
Meskipun katanya kafe ini selalu ramai saat musim panas, namun mungkin karena kami kesana di Minggu pagi, masih banyak kursi dan meja kosong yang bisa ditempati. Harga makanan dan minuman yang dijual memang cukup mahal dibandingkan kafe-kafe lainnya. Namun tetap saja, tempat ini jadi tempat favorit warga Warsawa menikmati kopi atau lemonade sekalian ngerumpi.
Karena letaknya di daerah permukiman penduduk yang hijau, saya bisa menikmati kehidupan warga Warsawa disini. Dari ibu-ibu yang membawa bayinya di kereta dorong, wanita paruh baya yang sedang mengajak jalan anjingnya di jalanan Francuska, ataupun sepasang muda-mudi cute yang sedang ngobrol dengan aksen Polandia yang juga kyut! Life is good here!
Special tip: Lemonade mereka die die must try! It's super fresh and colourful. Di samping F30 juga ada booth es krim yang sama enaknya.
Wadah kreatif & industri @ SOHO FACTORY
Sebenarnya Soho Factory termasuk area baru yang direkomendasikan sebagai salah satu tempat kultural di Warsawa. Tapi meskipun baru, area ini menjadi wajib kunjung saat datang ke Warsawa. Area inilah dimana kita bisa menemukan Neon Muzeum, restoran terbaik, hingga toko desainer lokal Polandia.
Saat datang kesini di akhir pekan, Soho Factory sangat sepi dan terkesan semuanya tutup. Saya sempat melihat beberapa toko desain yang masih buka, namun tidak terlalu tertarik untuk masuk. Karena sudah kesorean, saya dan Mittchie cepat-cepat saja masuk ke Neon Muzeum sebelum jam tutup tiba.
Meskipun jauh dari pusat kota, mendatangi Neon Muzeum menjadi agenda yang penting di Warsawa. Berbeda dengan museum sejarah lainnya, Neon Muzeum menampilkan sesuatu yang baru namun tetap menceritakan sejarah Polandia di masa komunis.
Special tip: Mengunjungi Soho Factory saat musim panas adalah waktu terbaik. Coba juga mengintip toko desainer khas lokal ataupun menikmati mentari Warsawa di bangku-bangku taman di area ini lebih lama.
Toilet umum tercantik @ ZŁOTE TARASY
Membayangkan toilet umum, yang ada di pikiran kita pastilah toilet seadanya dengan fasilitas terbatas. Belum lagi kalau toilet tersebut berada di pusat perbelanjaan yang notabene selalu ramai oleh pengunjung. Sudah untung tisu toilet tersedia, jangan sampai deh ya menemukan benda-benda aneh di kloset.
Di Warsawa, saya dibuat speechless saat masuk ke toilet umum di salah satu pusat perbelanjaan. Datang ke pusat perbelanjaan ini dengan Mittchie pun sebenarnya hanya berniat melihat harga Macbook di satu toko.
Kalau memang sedang berjalan-jalan di sekitar area stasiun utama Warsawa, sempatkanlah mampir ke Zlote Tarasy. Salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Warsawa ini tidak hanya berisikan banyak tempat makan atau toko, tapi juga toilet umum tercantik yang pernah saya lihat seumur hidup!
Toilet umum yang baru saja direnovasi tahun 2015 ini menggunakan konsep geometri sebagai desain interiornya. Mulai dari langit-langit, wastafel, hingga dinding dibuat dengan konsep yang memikat. Selain desain geometri, toilet ini juga menggabungkan sisi segar hutan dengan menyelipkan dedaunan hijau di bagian dinding.
Tidak hanya cantik dan keren, toiletnya juga super bersih dan wangi. Saat masuk, hidung saya yang sudah disuguhi aroma segar nan manis. Lucunya, di sisi dinding dan belakang pintu toilet ditulisi sejarah Polandia dari Perang Dunia II hingga balon udara. Uber kreatif!
Special tip: It costs nothing!
Komentar
Posting Komentar