Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Sebaiknya Pakai Agensi atau Mandiri?

Pertanyaan ini sebetulnya sudah pernah saya jawab di postingan tentang guide au pair . Di poin pertanyaan ke-3 saya juga mengatakan kalau pakai atau tidak pakai agensi, urusan kelengkapan dokumen dan visa, masih kita juga sendiri yang turun tangan. Sebelum tahun pertama jadi au pair, saya mendaftarkan diri ke banyak situs pencarian host family  di internet. Dari sekian banyak aplikasi dikirim, lima bulan kemudian saya baru mendapatkan host family dari agensi Au Pair Support Belgium . Saat ke Denmark dan Norwegia pun, saya lagi-lagi hanya mendaftarkan diri ke situs pencarian keluarga Skandinavia dan mendapatkan keluarga dari Energy Au Pair . Gol saya dulu hanya satu, ingin keluar negeri dengan modal seminimal mungkin. Agensi berbayar yang membebankan au pair, saya coret dari daftar. Lagipula, agensi berbayar seperti ini tidak serta merta memihak ke au pair meskipun kita yang bayar mereka. Beberapa teman saya dulu sempat ke Belanda menggunakan agensi berbayar dari Indonesia da...

Ke Rusia 72 Jam Tanpa Visa

Akhirnya salah satu resolusi hidup saya bisa terwujudkan lagi di tahun ini; mengunjungi minimal 30 negara sebelum usia 30 tahun! Setelah sempat gonta-ganti itinerary , saya dan seorang teman mantap akan berlibur ke Rusia saat liburan Paskah. Negara ini juga yang menggenapkan kunjungan saya sebagai negara ke-30. Dua tahun lalu saya sebetulnya sudah berniat sekali ingin ke Rusia, tapi karena urusan visanya yang lebih ribet diurus di Eropa, jadinya masih masuk dalam bucket list dulu. Dengar cerita kalau bisa ke Rusia tanpa visa, saya mulai mencari informasinya dari tahun lalu. Kalau kalian tinggal atau sedang jalan-jalan ke Eropa menggunakan visa Schengen yang berlaku, ada cara mengunjungi Rusia tanpa perlu apply visa terlebih dahulu. Caranya hanya satu, menggunakan kapal feri Princess Anastasia milik perusahaan MOBY St. Peter Line yang menuju St. Petersburg dari Helsinki, Tallinn, atau Stockholm. Keuntungannya, kita bisa jalan-jalan di Rusia maksimum selama 72 jam tanpa u...

Daftar Kuliah di Kampus Oslo

Setelah akhirnya mantap memiliki beberapa alasan untuk lanjut kuliah di Norwegia , saya mulai mengajukan aplikasi untuk mendaftar ke kampus disini. Karena berencana menghabiskan kontrak au pair sekalian kuliah, saya hanya bisa mendaftar ke kampus yang ada di Oslo saja. Tapi karena jadwal deadline -nya masih panjang, saya juga iseng-iseng mendaftar ke University of Bergen (UiB) di Bergen. Di Oslo sebetulnya tidak banyak tempat yang bisa dipilih mengacu ke pendidikan terakhir saya di Indonesia. Saya kemarin mengambil program studi fisika di bawah naungan Fakultas Pendidikan. Cukup bingung juga, karena program saya ini di tengah-tengah ilmu sosial dan ilmu eksak. Di Norwegia, fakultas pendidikan masuk ke ilmu sosial. Sementara di program studi saya kemarin, lebih dari 50 persen silabusnya belajar tentang fisika murni seperti Fisika Kuantum, Kalkulus, Optik, dan lainnya. Baca juga: Kerja Paruh Waktu Untuk Mahasiswa Asing di Norwegia Sejujurnya, saya sudah tidak berminat mengambil...

Visa dan Izin Tinggal (Residence Permit), Apa Bedanya?

Saya sering kali mendapatkan pertanyaan seputar visa dan izin tinggal di Eropa yang herannya, masih banyak au pair ternyata belum mengerti pengertian dan fungsi keduanya untuk apa. Bahkan ada banyak yang bingung dan menukarbalikan fungsi dari Visa dan Izin Tinggal. Agar lebih tahu fungsi dokumen tersebut, mari kita pahami dulu apa makna keduanya. Menurut Direktorat Jenderal Imigrasi Republik Indonesia, visa adalah  sebuah dokumen izin masuk seseorang ke suatu negara yang bisa diperoleh di kedutaan dimana negara tersebut mempunyai Konsulat Jenderal atau kedutaan asing. Visa adalah tanda bukti ‘boleh berkunjung’ yang diberikan pada penduduk suatu negara jika memasuki wilayah negara lain yang mempersyaratkan adanya izin masuk.   Sementara Izin Tinggal Terbatas ( temporary residence permit ) adalah  kartu yang diberikan kepada Warga Negara Asing yang akan tinggal di Eropa untuk beberapa bulan. Jangka waktu tersebut dari 6 bulan, 1 tahun, hingga 2 tahun, dan dapat...