Langsung ke konten utama

Jangan Bawa Banyak Barang ke Eropa!


Yang berencana datang ke Eropa untuk tinggal cukup lama, bersiaplah mengemas barang bawaan sesimpel dan seringan mungkin! Beberapa maskapai penerbangan internasional mulai menetapkan peraturan baru dalam menyusutkan berat bagasi yang boleh dibawa di awal tahun ini. Artinya, kalau kita adalah calon au pair yang akan tinggal 12-24 bulan di Eropa, siap-siap untuk tidak bisa membawa bahan makanan atau pakaian yang banyak dari Indonesia!

Salah satu maskapai Timur Tengah favorit saya, Emirates, pun ikut menyusutkan berat bagasi per Februari 2019. Thai Airways, maskapai internasional yang sering bolak-balik Eropa dan terkenal berharga cukup terjangkau juga tidak lagi bersikap royal dengan penumpang kelas ekonomi.

Jujur saja, satu hal yang paling membuat saya stres pra dan pasca au pair adalah packing! Dulu masih sedikit nyaman karena bagasi kelas ekonomi gratis 30 kg. Bahkan ada beberapa maskapai yang membolehkan berat maksimumnya sampai 32 kg malah. Itu pun juga mesti mencari akal agar barang saya muat di koper plus tidak overweight. Bayangkan, datang dari Indonesia mungkin masih sedikit ringan, tapi pulangnya bisa sangat menyiksa. Saya sampai harus membuang banyak sekali baju sebelum pulang hanya karena koper sudah keberatan.

Bagi yang belum tahu update terbaru soal ketetapan bagasi di 2019, silakan cek tabel di bawah ini. Tabel dibuat berdasarkan maskapai internasional yang paling sering melayani rute antara Indonesia dan Eropa, serta kelas yang sering dipilih penumpang;


Tips dari saya:

1. Bawalah baju secukupnya dari Indonesia. Datang di musim panas akan menguntungkan karena baju yang kita pakai di Indonesia sangat berguna di temperatur Eropa. Tapi jika harus datang di musim dingin, sebaiknya bawa saja baju-baju panjang dan 1 jaket tebal multifungsi yang bisa dipakai setidaknya saat awal-awal kedatangan. FYI, musim panas di Eropa Selatan dan Utara juga berbeda. Di Utara, jangan harap menemukan matahari seterik dan seintens di Selatan. Baca tulisan saya tentang bagaimana cara bertahan diri dari dinginnya Eropa disini.

2. Jangan takut tidak ketemu Indomie atau bahan makanan Asia lainnya, karena toko Asia di Eropa itu ada dimana-mana, terutama kota-kota besar. Memang tidak semua toko menjual bahan makanan Indonesia secara lengkap, tapi kalau harus memilih, saya lebih membawa obat-obatan ketimbang bahan makanan. Jika ingin sekali, boleh lah membawa bahan makanan favorit berukuran kecil.

3. Jangan katakan IYA dulu kalau ada yang ingin minta titip ini itu dari Indonesia. Think about ourselves first! Ini koper kita, barang-barang kita juga masih banyak yang harus dikemas, lagipula kita juga yang repot membawanya dari rumah ke Eropa. Jadi kalau ada yang ingin menitip ini itu sampai harus menyita space yang begitu banyak, lupakan! Jujur saja, meskipun itu teman sendiri!

4. Tapi kalau memang harus dimintai tolong membelikan atau membawakan ini itu, jangan ragu untuk menagih komisi space koper sebesar €10 per kilonya di luar harga makanan mereka! It's nothing ketimbang mereka sendiri yang harus pulang ke Indonesia! Ini bukan perhitungan atau matre, tapi repotnya itu yang mahal. Kecuali kamu memang ikhlas, silakan.

5. Belajar packing lightly dengan membaca postingan saya disini. Penggunaan space maker itu betul-betul membantu, lho!

6. Living simply alias jangan kebanyakan gaya di Eropa. Kalau harus pulang ke Indonesia setelah 1-2 tahun, belilah baju sedikit namun berkualitas meskipun harganya sedikit mahal. Fast fashion di Eropa itu kencang sekali, murah-murah, dan seringkali menggoda untuk belanja. Kecuali siap membuang banyak baju di akhir kontrak au pair, then.. take the risk!

7. Jangan pesan tiket ekonomi! Kalau belum mampu upgrade, mungkin tertarik untuk membeli ekstra bagasi saja?


Have a safe flight to Europe!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bule Ketemu Online, Bisakah Serius?

( PERHATIAN!!! SAYA BANYAK SEKALI MENERIMA TESTIMONIALS SOAL COWOK-COWOK DARI INGGRIS YANG MEMINTA ALAMAT SI CEWEK YANG DIKENAL VIA ONLINE. FYI , HAMPIR SEMUA MODUS PENIPUAN SEPERTI INI BERASAL DARI INGGRIS DAN AMERIKA! JANGAN PERNAH TERTIPU KEMASAN KULIT PUTIHNYA, KARENA BISA JADI YANG KALIAN AJAK CHATTING -AN ATAU VIDEO CALL -AN ITU ADALAH PENIPU !! JANGAN PERNAH BERI DATA DIRI SEPERTI NAMA LENGKAP, ALAMAT, SERTA NOMOR IDENTITAS ATAU KARTU KREDIT KE ORANG-ORANG ASING LEWAT DUNIA DIGITAL! BE SMART, BE AWARE, AND PLEASE JANGAN DULU BAPERAN KALO ADA YANG MENGAJAK NIKAH PADAHAL BARU SEMINGGU KENAL!!!) Selain berniat jadi au pair, ternyata blog saya banyak dikunjungi oleh cewek-cewek Indonesia yang ingin pacaran atau sedang dekat dengan bule. Gara-gara tulisan tentang cowok Eropa dan cowok Skandinavia , banyak pembaca blog yang mengirim surel ke saya dan curhat masalah cintanya dengan si bule. Aduh, padahal saya jauh dari kata "ahli" masalah cinta-cintaan. Saya sebetu...

Mempelajari Karakter Para Cowok di Tiap Bagian Eropa

*I talk a lot about European boys in this blog, but seriously, this is always the hottest topic for girls! ;) Oke, salahkan pengalaman saya yang jadi serial dater  selama tinggal di Eropa. Tapi gara-gara pengalaman ini, saya juga bisa bertemu banyak orang baru sekalian mempelajari karakter mereka. Cowok-cowok yang saya temui ini juga tidak semuanya saya kencani. Beberapa dari mereka saya kenal saat workshop, festival, ataupun dari teman. Beruntung sekali, banyak juga teman-teman cewek yang mau menceritakan pengalamannya saat berkencan dari cowok ini, cowok itu, and all of them have wrapped up neatly in my head! Secara umum, tulisan yang saya ceritakan disini murni hasil pengalaman pribadi, pengalaman teman, ataupun si cowok yang menilai bangsanya secara langsung. Letak geografis Eropanya mungkin sedikit rancu, tapi saya mengelompokkan mereka berdasarkan jarak negara dan karakter yang saling berdekatan. Kita semua benci stereotipe, tapi walau bagaimana pun kita teta...

7 Kebiasaan Makan Keluarga Eropa

Tiga tahun tinggal di Eropa dengan keluarga angkat, saya jadi paham bagaimana elegan dan intimnya cara makan mereka. Bagi para keluarga ini, meja makan tidak hanya tempat untuk menyantap makanan, tapi juga ajang bertukar informasi para anggota keluarga dan pembelajaran bagi anak-anak mereka. Selain table manner , orang Eropa juga sangat perhatian terhadap nilai gizi yang terkandung di suatu makanan hingga hanya makan makanan berkualitas tinggi. Berbeda dengan orang Indonesia yang menjadikan meja makan hanya sebagai tempat menaruh makanan, membuka tudung saji saat akan disantap, lalu pergi ke ruang nonton sambil makan. Selama tinggal dengan banyak macam keluarga angkat, tidak hanya nilai gizi yang saya pelajari dari mereka, tapi juga kebiasaan makan orang Eropa yang sebenarnya sangat sederhana dan tidak berlebihan. Dari kebiasaan makan mereka ini juga, saya bisa menyimpulkan mengapa orang-orang di benua ini awet tua alias tetap sehat menginjak usia di atas 70-an. Kuncinya, pola ...

First Time Au Pair, Ke Negara Mana?

Saya ingat betul ketika pertama kali membuat profil di Aupair World, saya begitu excited memilih banyak negara yang dituju tanpa pikir panjang. Tujuan utama saya saat itu adalah Selandia Baru, salah satu negara impian untuk bisa tinggal. Beberapa pesan pun saya kirimkan ke host family di Selandia Baru karena siapa tahu mimpi saya untuk bisa tinggal disana sebentar lagi terwujud. Sangat sedikit  host family dari sana saat itu, jadi saya kirimkan saja aplikasi ke semua profil keluarga yang ada. Sayangnya, semua menolak tanpa alasan. Hingga suatu hari, saya menerima penolakan dari salah satu keluarga yang mengatakan kalau orang Indonesia tidak bisa jadi au pair ke Selandia Baru. Duhh! Dari sana akhirnya saya lebih teliti lagi membaca satu per satu regulasi negara yang memungkinkan bagi pemegang paspor Indonesia. Sebelum memutuskan memilih negara tujuan, berikut adalah daftar negara yang menerima au pair dari Indonesia; Australia (lewat Working Holiday Visa ) Austria Ame...

Berniat Pacaran dengan Cowok Skandinavia? Baca Ini Dulu!

"Semua cowok itu sama!" No! Tunggu sampai kalian kenalan dan bertemu dengan cowok-cowok tampan namun dingin di Eropa Utara. Tanpa bermaksud menggeneralisasi para cowok ini, ataupun mengatakan saya paling ekspert, tapi cowok Skandinavia memang berbeda dari kebanyakan cowok lain di Eropa. Meskipun negara Skandinavia hanya Norwegia, Denmark, dan Swedia, namun Finlandia dan Islandia adalah bagian negara Nordik, yang memiliki karakter yang sama dengan ketiga negara lainnya. Tinggal di bagian utara Eropa dengan suhu yang bisa mencapai -30 derajat saat musim dingin, memang mempengaruhi karakter dan tingkah laku masyarakatnya. Orang-orang Eropa Utara cenderung lebih dingin terhadap orang asing, ketimbang orang-orang yang tinggal di kawasan yang hangat seperti Italia atau Portugal. Karena hanya mendapatkan hangatnya matahari tak lebih dari 3-5 minggu pertahun, masyarakat Eropa Utara lebih banyak menutup diri, diam, dan sedikit acuh. Tapi jangan salah, walaupun dingin dan hampa...