Setelah melalui proses persidangan yang dimulai 29 Maret 2023, keputusan pemerintah Norwegia untuk menghentikan program au pair nyatanya terealisasikan. Per 15 Maret 2024, UDI (Utlendingsdirektoratet) atau imigrasi Norwegia sudah tak lagi menerima aplikasi baru au pair (first time application) dan terakhir menerima aplikasi baru hingga tanggal tersebut mengikuti persyaratan yang berlaku. Imigrasi juga tetap melayani para au pair yang sekarang sudah tinggal di Norwegia dan berniat memperbarui izin tinggal maksimum hingga 24 bulan selama kontrak berlaku. Pun bagi yang masih tinggal di Norwegia, tetap bisa melanjutkan kontrak mereka hingga selesai tanpa terganggu keputusan tersebut.
Keputusan ini pun disambut bahagia oleh LO Norge (Landsorganisasjon), serikat pekerja nasional, yang sudah 12 tahun menyuarakan gagasan untuk menutup program au pair di Norwegia. LO menganggap bahwa program au pair yang tadinya bertujuan untuk cultural exchange sudah berubah fungsi menjadi praktek perbudakan semata. Negara yang harusnya mampu melindungi kesejahteraan para pekerja terlihat menutup mata dengan praktek timpang tindih yang terjadi pada sistem au pair. Tak adanya perubahan sistem yang mampu melindungi tenaga kerja asing menjadikan program ini cacat dan tak selayaknya dilanjutkan.
Setiap tahun, imigrasi setidaknya mengeluarkan lebih dari 1000 izin tinggal bagi au pair non Eropa dan 85 persennya berasal dari Filipina. Kebanyakan dari au pair ini adalah perempuan berusia 20-29 tahun. Meski banyak yang menyayangkan keputusan pemerintah untuk memutus rantai emas bagi imigran negara ketiga, namun realitanya program au pair lebih sering disalahgunakan dan merugikan para gadis muda asing. Untuk sebuah negara maju seperti Norwegia yang mengedepankan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, semua pekerja harusnya pantas mendapatkan upah yang layak atas hasil kerja mereka. Banyak pula yang menggarisbawahi bahwa uang saku minim ini bisa jadi salah satu faktor mengapa banyak keluarga menggunakan kekuasaan mereka untuk memperlakukan au pair dengan buruk. Ironinya, per 1 Maret 2024 pemerintah baru menaikkan uang saku au pair menjadi minimal NOK 7000 termasuk pajak (setelah sebelumnya NOK 5900) dan menaikkan jumlah subsidi kursus bahasa di atas NOK 10.000 per tahun (sebelumnya hanya NOK 8800). Kenapa tak dari dulu?!
Goodbye, au pair!
Meski saya sendiri adalah mantan au pair yang juga menjadikan program ini sebagai batu loncatan untuk sekolah dan bekerja di Norwegia, namun saya ikut bersorak dengan keputusan pemerintah. Tentu saja ada rasa iba ketika tahu bahwa Norwegia bukan lagi opsi untuk banyak orang Indonesia. Namun melihat kenyataan yang semakin lama semakin jelas perbudakannya, maka saya juga mengutuk keras para host family gila di luar sana! They truly don't deserve us, para au pair yang selayaknya sudah bekerja keras untuk menikmati segala kesempatan yang baik di negara ini. Lelah rasanya berulang kali mendengar cerita buruk para au pair yang diperlakukan sangat tak manusiawi, tanpa bisa banyak bertindak karena takut ditendang paksa. Bahkan agensi atau organisasi yang ikut membantu au pair melewati masa pelik juga tak mampu mencegah banyak hal buruk terjadi.
Pun tahun lalu, ketika Norwegia sudah tak lagi menawarkan pendidikan gratis bagi semua warga negara, kesempatan au pair untuk tinggal lebih lama di negara ini juga semakin menipis. Bahkan lebih dari setengah au pair Filipina bisa tinggal lebih lama di sini berkat niat mereka mengejar pendidikan setelah masa au pair berakhir. Sekarang, setelah kesempatan tertutup rapat, para calon au pair harus mengubah rencana agar tetap bisa mencoba program ini di tempat lain. Meski Norwegia bukan lagi opsi, sebetulnya masih ada 4 negara lain di Eropa Utara yang tetap bisa dipertimbangkan jika kalian tertarik tinggal di Nordik. Banyak negara di Eropa Barat juga masih sangat terbuka terhadap au pair non Uni Eropa dan punya beberapa kesempatan lain yang memungkinkan kamu untuk tinggal lebih lama.
Au pair di Norwegia memang sudah dihentikan per Maret ini, namun bisa jadi dibuka kembali dikemudian hari dengan sistem dan peraturan yang lebih baik. Yang saya tahu, masih ada banyak keluarga kaya Norwegia yang sebetulnya sangat butuh tangan ketiga untuk mengurus anak-anak mereka. Ada banyak juga keluhan para ibu yang merasa akan sangat terbebani untuk kembali bekerja jika tak ada pengasuh di rumah. Yang saya dengar juga beberapa tahun lalu, ada gagasan baru untuk membuat izin tinggal serupa au pair yang memungkinkan para pekerja asing mendapatkan upah yang lebih layak. Namun apakah gagasan ini akan divalidasi, itu yang belum tentu.
Untuk saat ini, mari katakan selamat tinggal!
Baru beberapa hari yang lalu aku mendapat undangan interview au pair di norway, setelah aku mencari informasi tentang berita pemberhentian au pair norway ternyata peraturan ini sudah valid ya. Mengejar appointment dalam 3 minggu agaknya jadi sangat ngoyo hahaha. Agak sedih karena umurku yang sudah lewat 26 tahun hanya terbatas au pair di negara tertentu saja, atau sekarang tersisa denmark dan sweden:"))) anyway, tulisan anda detail dan menarik, semoga selalu sehat dimanapun anda berada!
BalasHapusGak perlu ngejer janji temu dalam 3 minggu kok. Kalo emang udah fix dan hf-nya oke, masih sempet banget apply untuk aplikasi baru asalkan dalam 3 minggu ini kamu udah daftar + bayar aplikasi kamu di website, PLUS udah booking janji temu juga di VFS/Kedubes Norwegia.
HapusKadang kalender suka penuh dan kamu baru bisa nyerahin dokumen beberapa minggu bahkan beberapa bulan lagi. Ini gapapa banget. Yang paling penting tuh daftar, bayar, dan booking janji temunya TERAKHIR BANGET tanggal 15 Maret.
Good luck ya! Semoga tahun ini rejekinya kamu bisa ngaupair di negara es ;)